Setelah lembaga Anti-monopoli Rusia menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar Rp89 miliar kepada Google, kali ini giliran Korea Selatan. Sama seperti Rusia, raksasa mesin pencari Google sedang diawasi oleh otoritas berwenang di Korea Selatan karena permasalahan yang sama. Dilansir dari WSJ pada Jumat (12/8), Korea Fair Trade Commission (KFTC) mengatakan secara terbuka bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi untuk mencari tahu apakah Google telah melanggar hukum anti-monopoli yang berlalu di Korea Selatan.
Menurut keterangan seorang nara sumber, menyatakan bahwa pihak KFTC telah memeriksa markas Google di Korsel pada Juli lalu. Saat ini, belum diperoleh kejelasan apakah pembuktian KFTC nanti akan mengarah pada tuntutan resmi, namun investigasi terbuka terhadap otoritas-otoritas lain terkait Google tetap dilakukan. Di Korsel, Google bukan kali pertama ini menghadapi ancaman hukuman. KFTC telah melakukan investigasi terhadap Google sebelumnya.
Setelah Rusia, Korea Selatan Juga Tuding Google Melakukan Praktik Monopoli Android
Tak hanya itu, Google juga menghadapi beberapa tuntutan anti-monopoli di Uni Eropa. Terkait masalah yang sama, yakni Google dituding merugikan konsumen dan kompetitor karena mewajibkan manufaktur smartphone meng-install produk Google sendiri sebagai aplikasi bawaan. Di Korsel ada dua perusahaan pembuat telepon pintar skala global ternama yaitu LG dan Samsung.
Selain itu, Google dan Korea Selatan saat ini sedang berdebat dengan adanya pembatasan mengenai ekspor data peta digital dari negara tersebut. Hal itu membuat kinerja Google Maps di negara itu terhambat, karena adanya kebijakan pemerintah yang masih menggantung.
Para kompetitor lokal juga mempertanyakan operasional Google. Mereka mengklaim bahwa perusahaan besar tersebut tidak membayar pajak atau tunduk pada hukum perdagangan Korea Selatan. Jelas, pernyataan ini dibantah oleh Google. Karena menuruti dan menghormati undang-undang pajak di setiap negara adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh mereka. Bagaimana dengan pendapat kamu?
0 Response to "Setelah Rusia, Korsel Juga Tuding Google Monopoli di OS Android"
Post a Comment