Pernahkah kamu kepikiran, seberapa besar ya kontribusi Google dalam dunia teknologi hingga saat ini? Terus dari mana kamu mengenal Google? Dari mesin pencarinya atau karena sistem operasi Android yang terdapat di smartphone kamu? Ya, Google memang punya banyak banget produk/layanan inovatif yang dikembangkan. Hampir semua produk tergolong powerful dan dibuat untuk kebutuhan tertentu, namun tidak semua layanan Google tersebut sukses.
Kegagalan bisa menimpa siapa saja, termasuk Google. Cukup banyak produk gagal Google yang akhirnya dibubarkan, dari mulai kurang peminat hingga alasan lain yang tidak kita ketahui atau mungkin dunia belum siap menerima ide-ide besar dari Google. Apa saja ya produk gagal Google, berikut Jaka rangkum buat kamu. Yuk simak bareng-bareng.
Produk Gagal Google yang Nggak Laku
1. Project Ara
Kamu masih ingat Project Ara? Project inisiatif Google yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah platform yang bebas untuk membuat smartphone yang sangat modular. Mulai dari layar, papan ketik, dan tambahan baterai, sehingga kamu bisa mengganti modul yang rusak atau ingin memperbaruinya pada saat inovasi baru muncul, menyediakan daur hidup lebih lama, dan berpotensial untuk mengurangi limbah elektronik.
Project Ara ini awalnya dikepalai oleh Tim ATAP yang dinaungi oleh Motorola Mobility. Rumor bahwa Project Ara dibatalkan sendiri memang sudah berembus sejak lama. Pada saat itu, Google tidak mengomentari rumor yang beredar, tapi sekarang Google telah resmi mengonfirmasikan bahwa setelah tiga tahun dalam pembangunan, Project Ara dinyatakan gagal dan telah resmi dibatalkan. Pastinya Google punya alasan dan rencana lain, namun Google tidak mengatakan apa pun.
2. Google Glass
Google Glass atau kacamata pintar berhasil memukau dunia. Bahkan, proyek ini berhasil menarik perhatian para developer teknologi di seluruh dunia. Namun, proyek Google Glass ini mengalami penundaan pemasaran produk sejak tahun 2014.
Ternyata diam-diam Google sudah menghentikan proyek masa depan ini. Padahal banyak pihak menganggap jika proyek ini akan menjadi proyek terbesar bagi Google untuk masa depan. Namun, Google berdalih bahwa mereka mengembangkan produk yang lebih canggih dari Google Glass. Ya, kita lihat saja ya.
3. Google Nexus Q
Google Nexus Q adalah sebuah perangkat home theater yang menyediakan hiburan streaming dengan mengambil data dari cloud system ke ruang tamu rumah kamu. Nexus Q dirancang untuk memudahkan kamu lebih mudah berbagi konten dan membuat hiburan di rumah bersifat lebih sosial.
Perangkat ini sendiri dirancang untuk terkoneksi langsung dengan Internet baik secara wireless maupun dengan konektor ethernet dan kontennya langsung dari cloud. Sayangnya, miskin fitur dan harga yang terlalu mahal membuatnya gagal. Padahal dari sisi desain, Nexus Q menuai banyak pujian.
4. Google Answers
Google Answers adalah sebuah layanan yang mengizinkan penggunanya mengajukan pertanyaan kepada para peneliti dan kemudian mendapatkan jawabannya. Berbeda dengan Yahoo Answers, Google Answers mewajibkan penggunanya untuk melakukan pembayaran. Hal tersebutlah penyebab kenapa layanan ini kalah pamor dengan Yahoo Answers.
Layanan Google Answers hanya berjalan empat tahun, dari 2002-2006. Alasan kenapa layanan ini ditutup, karena Google Answers tidak menguntungkan Google, baik melalui traffic ataupun pendapatannya. Layanan ini kalah bersaing dengan Yahoo Answers, karena pengguna dikenakan biaya untuk memanfaatkan layanan Google Answers dan pertanyaan yang paling populer di Google Answers adalah "Apa arti hidup?"
5. Google Wave
yang ditutup selanjutnya adalah Google Wave. Google Wave adalah platform komunikasi melalui Internet yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan komunikasi dengan cara terbaru layaknya instant messaging maupun email. Google Wave sempat menarik banyak perhatian pada awal pertama kemunculannya pada Mei 2009.
Google mematikan Google Wave karena reaksi masyarakat terhadap Google Wave ternyata tidak seperti yang diharapkan. Sebenarnya Google Wave merupakan layanan yang serbaguna. Layanan ini bisa digunakan untuk menyunting (editing) kolaboratif secara real-time, serta membantu mengubah email menjadi suara, lagu/video dan dikirimkan ke pemilik akun lainnya. Sekarang Google Wave telah diserahkan ke Apache Software Foundation dengan nama Apache Wave.
6. Google Buzz
Google Buzz adalah salah satu produk gagal Google. Google Buzz hadir untuk mempermudah dalam hal berbagi berbagai aktivitas online antara user Google dan akun Gmail. Sayangnya, pengaplikasiannya Google Buzz banyak menuai kritikan pedas, karena dinilai melanggar masalah privasi atau keamanan pribadi pengguna.
Awalnya Google Buzz dibuat sebagai jejaring Ssosial seperti Twitter atau Facebook. Namun ternyata, Google Buzz masih terlalu jauh dari harapan. Akhirnya Google Buzz pun menambah daftar produk gagal Google yang ditutup pada akhir tahun 2011.
7. Google Helpouts
Google yang dimatikan selanjutnya Google Helpouts adalah sebuah layanan berbayar yang bisa digunakan oleh para penggunanya untuk berkonsultasi dengan pakar dari berbagai bidang. Menghubungkan antara expert dengan mereka yang membutuhkan bantuan ataupun nasihat secara online. Mulai dari gaya busana, kesehatan, komputer, memasak, dan berbagai bidang lainnya.
Layanan Google Helpouts menyediakan konsultasi secara live dan sesi pribadi. Durasi konsultasi bisa hanya beberapa menit sampai berjam-jam, tergantung pada topik, dengan harga yang ditentukan oleh penyedia layanan konsultasi tersebut. Fitur baru tersebut merupakan jawaban Google ketika melihat semakin tingginya kecenderungan masyarakat dunia untuk mencari jawaban dari segalam macam pertanyaan di Internet.
8. Google Wallet
Google Wallet juga merupakan produk gagal Google lainnya. Google Wallet adalah sebuah layanan yang digunakan untuk melakukan pembayaran secara mudah melalui sebuah smartphone. Layanan ini memungkinkan kamu membayar dan mencairkan kupon lewat smartphone Android. Google Wallet menggunakan teknologi yang disebut Near Field Communication (NFC) atau komunikasi jarak dekat yang memungkinkan pengguna membayar melalui ponsel di kasir yang dilengkapi dengan NFC.
Google Wallet hanya akan mendukung kartu kredit dari Citibank MasterCard dan Google Prepaid Card. Namun, belum juga dinikmati oleh banyak masyarakat dunia, Google telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan dukungannya untuk layanan Wallet Card. Tentunya, Google telah memperhitungkan dengan matang sebelum akhirnya menghentikan dukungan untuk Wallet Card.
9. Google+
Google+ adalah jawaban Google untuk memerangi Facebook dan Twitter. Awal diperkenalkan, Google+ memang cukup menyita perhatian. Meskipun punya banyak sekali fitur, sayangnya Google+ kalah bersaing dan kurang diminati.
Google+ memang masih berfungsi hingga saat ini. Namun, meski segala upaya telah dilakukan Google untuk mempopulerkan Google+, termasuk menjadikannya aplikasi bawaan di smartphone Android, Google+ tetap sepi peminat dan jarang digunakan.
10. Google Hangouts
Google Hangouts adalah layanan yang mengombinasikan Google Talk, Google+ Messenger, dan Google+ Hangouts. Layanan terbaru ini pada dasarnya merupakan aplikasi messaging untuk memerangi WhatsApp, Line, dan sebagainya. Namun, meskipun memiliki fitur yang lebih kaya ketimbang kompetitornya Google Hangouts tetap sepi peminat. Keputusan Google memperkenalkan dua aplikasi perpesanan baru yakni Allo dan Duo, jelas menimbulkan pertanyaan. Lantas, bagaimana nasib aplikasi perpesanan besutan Google lainnya, Hangouts dan Google+ yang lebih dulu dirilis.
Meskipun Hangouts dan Allo memiliki fungsi serupa, Google memiliki rencana berbeda untuk masing-masing aplikasi. Google Hangouts selanjutnya akan ditujukan untuk kebutuhan pebisnis karena memiliki dukungan layanan Gmail dan Docs. Selain itu, Hangouts juga dapat digunakan di perangkat desktop. Di sisi lain, Allo hanya bisa digunakan di perangkat mobile. Bagaimana nasib Google Hangouts ke depannya, kita lihat saja ya.
0 Response to "10 Produk Terkenal Google yang Gagal dan Tidak Diminati Oleh Masyarakat sedunia"
Post a Comment